Blood Red Sky, Film Keluaran Netflix Tentang Serangan Zombie di Pesawat
Blood Red Sky merupakan salah satu dari deretan film terbaru Netflix dengan genre horor yang bertemakan zombie. Nggak seperti film zombie lainnya yang menceritakan bagaimana menembak dan melarikan diri dari zombie, cerita dari film ini cukup kompleks karena diwarnai dengan pembajakan pesawat dan mendalami kasih sayang ibu kepada anaknya.
Sinopsis
Disutradarai oleh Peter Thorwarth artis sekaligus produser berdarah Jerman. Peter dibantu oleh Stefan Holtz, sebagai penulis naskahnya. Karena film ini berasal dari Jerman, tentu produser, penulis, dan para pemainnya kurang kita kenal ya? Meskipun begitu, mereka tetap kompak kok membungkus film ini dengan epic! Film ini baru saja rilis di Netflix pada 23 Juli 2021. Wah, termasuk list film zombie yang harus kamu tonton nggak nih?
Latar dan Alur Cerita
Blood Red Sky ini mendapatkan rating 6.1/10 melalui IMBD. Mungkin saja karena film ini tergolong keluaran Netflix yang masih baru. Meskipun begitu, BRS ini memiliki jalan cerita yang cukup menarik karena memiliki alur yang anti-mainstream, yang nggak seperti film zombie pada umumnya.
Film ini selama 90 menit memiliki alur maju mundur karena menceritakan flashback mengapa Nadja, ibu dari tokoh utama, Elias terinfeksi virus zombie. Flashback yang terus berulang itu menjadi selingan dengan masa sekarang, saat Nadja dan Elias ada di dalam pesawat untuk berangkat ke suatu negara.
Dari awal, film ini menceritakan ibu dan anak yang pergi ke suatu negara dengan menggunakan pesawat. Kabarnya, Nadja, ibu dari Elias ini ingin mengobati penyakitnya. Meskipun Elias sendiri nggak tau, penyakit apa yang singgah di tubuh ibunya.
Permulaan adegan film ini sebenarnya sudah memberikan clue kalau ada yang nggak beres dengan Nadja. Ia terlihat memasang softlens berwarna biru, menutupi matanya dengan kacamata hitam, menggunakan wig, serta nggak mau bersosialisasi dengan Farid, teman Elias selama menunggu boarding pesawat.
Keseruan dimulai saat ditengah perjalanan pembajak pesawat berusaha menguasai penumpang. Bukannya berusaha untuk menuruti perintah teroris agar selamat, Elias malah berlari mencari tempat persembunyian. Kekacauan di pesawat pun dimulai.
Pendapat/Opini
Menurut Marsha Beauty film dengan alur menyelamatkan diri dari zombie sih udah banyak. Namun, film ini sendiri memiliki alur zombie sekaligus membahas hal-hal yang terjadi di sekitar kita.
Dengan penggambaran tokoh sang ibu Nadja, yang selalu berusaha merawat anaknya, Elias dalam keadaan apapun. Nadja rutin menyuntikan obat ke dalam tubuhnya sendiri dan memakan daging mentah jika itu untuk membuatnya kembali lagi menjadi manusia dan dapat bersama dengan Elias.
Tokoh Nadja, ibu dari Elias yang menjadi maniak zombie ini digambarkan sangat rapuh, sedih, dipenuhi kebingungan dan rasa takut, serta nggak mau bersosialisasi dengan manusia lainnya. Hmm, mungkin saja penyebabnya karena dia takut haus darah dan mau memakan manusia?
Sementara itu, untuk tokoh Elias disini digambarkan jadi anak yang nyebelin dan sok tau banget! Karena dirinya yang bertindak secara tiba-tiba dan nggak hati-hati, hampir saja melukai ibu dan orang lain dalam pesawat yang sedang dibajak itu.
Tokoh lainnya seperti Farid, digambarkan sangat friendly karena berteman dengan Elias, kemudian untuk teroris dalam film ini tentu digambarkan bersenjata, kasar, dan keras kepala. Adegan beberapa awak pesawat yang berkhianat dengan menjadi bagian dari teroris ini cukup bikin darah Marsha mendidih waktu menontonnya.
Tempat Menonton
Overall seru deh, Girls. Selain latarnya di pesawat dan memberikan alur yang sedikit berbeda tentang zombie-nya, film ini juga memiliki masalah yang kompleks di dalamnya. Film zombie yang bertemakan kasih sayang ibu, pembajakan pesawat sekaligus zombie ini bisa kamu tonton di Netflix ya!