Cara Menghilangkan Overthinking Pada Pasangan, Buat Kamu yang Penasaran, Simak di Sini!
Cara menghilangkan overthinking pada pasangan penting untuk diketahui. Faktanya banyak hubungan yang ujung-ujungnya bubar jalan gegara overthinking.
Seakan menjadi tren, mayoritas remaja, bahkan semua kalangan mengalami hal tersebut. Tahukah kamu jika kebiasaan ini tidak baik untuk dirimu sendiri maupun dalam hubungan yang sedang dilakoni. Sah-sah saja sih jika terkadang muncul sifat cemburu atau curiga. Tapi jangan berlebihan juga kali!
5 Cara Menghilangkan Overthinking Pada Pasangan
Overthinking artinya berpikiran negatif kepada seseorang secara terus menerus. Biasanya hal ini dialami oleh pasangan.
Pemicu hal ini antara lain seringnya seseorang mengingat dan memikirkan hal-hal negatif yang berakar dari berbagai keadaan. Sebenarnya ada manfaat di balik overthinking. Salah satunya adalah meningkatnya kemampuan seseorang dalam memaknai segala kejadian hidup yang telah menimpa dirinya sehingga menjadikan dirinya seorang pribadi yang lebih baik.
Hanya saja tidak semua orang bisa menemukan manfaat ini. Kebanyakan overthinking pada pasangan justru membuat perpecahan. Bahkan memicu seseorang menjadi sosok insecure. Kondisi ini akan membuat kamu rugi. Stop overthinking dengan menerapkan hal-hal berikut ini.
Bangun Kepercayaan Antara Kedua Belah Pihak
Butuh waktu untuk membangun kepercayaan pada pasangan, dan sebaiknya hal ini sudah ada sejak pertama kali menjalin suatu hubungan. Memang tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan, tetapi tahukah kamu jika sifat saling percaya akan membuat perasaan kedua belah pihak jauh lebih lega sehingga hubungan akan berjalan baik-baik saja.
Tanpa ujian, suatu hubungan terasa hampa. Anggap saja hal itu sebagai ujian untuk meningkatkan kualitas hubungan itu sendiri.
Baca juga:Hadiah Anniversary untuk Pacar, Bikin Hubunganmu Makin Langgeng!
Membuang Ego
Ego dan gengsi menjadi pemicu utama retaknya suatu hubungan. Sebaiknya, buang jauh kedua hal buruk tersebut.
Misalkan saja ketika doi tidak membalas chat atau menjawab panggilan teleponmu, jangan langsung berasumsi buruk tentangnya. Mungkin dia sedang sibuk sehingga belum sempat membalasnya. Apakah kamu pernah mengalami hal ini? Langsung bete dan kesal? Jangan dong!
Cobalah sibukkan diri dengan kegiatan lain sehingga kamu bisa melupakan hal ini sejenak. Selang beberapa saat cobalah untuk menghubunginya kembali. Siapa tahu dia duluan yang akan menghubungi kamu.
Intinya, jangan malu untuk memulai komunikasi duluan. Tapi jangan sering-sering,ya. Ini akan memicu kebosanan dalam hubunganmu.
Atur Emosi
Overthinking dalam hubungan hanya akan membuat kamu tidak bisa mengendalikan emosi. Ingatlah jika sering emosi tidak baik juga untuk kesehatan mental.
Bila overthinking mulai menampakkan geliatnya, cobalah mengatur napas hingga kamu bisa merasa jauh lebih tenang. Tariklah nafas dalam-dalam melalui hidung, kemudian hembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan. Lakukan beberapa kali hingga kamu benar-benar lebih enakan.
Lupakan Kegagalan Masa Lalu
Siapa sangka jika kegagalan menjalin hubungan masa lalu menjadi pemicu overthinking pada hubunganmu yang sekarang. Seakan masih merasa trauma, kamu sering menampakkan sifat posesif dan cemburu berlebihan.
Namun tahukah kamu jika pasangan tidak menyukai hal ini. Tentu tidak mau gagal lagi, bukan?
Oleh karena itu, fokus saja pada hubungan masa kini. Perlahan-lahan berikan kepercayaan kepada pasangan dan kubur dalam-dalam masa lalu yang hanya akan menjadi penyebab keretakan hubungan.
Baca juga:Cek Rekomendasi Lagu yang Cocok untuk Anniversary yang Hits
Temukan Hobi
Cobalah isi waktu luang dengan kegiatan positif seperti olahraga atau menekuni hobi yang sudah lama tidak kamu lakukan. Dengan demikian, kesibukan tersebut kamu tidak akan punya waktu menerka-nerka atau berpikiran aneh-aneh terhadap pasangan. Selain untuk kesehatan mental, ada banyak manfaat hobi yang bisa kamu dapatkan seperti menyalurkan passion hingga meningkatkan multitasking.
Segera terapkan cara menghilangkan overthinking pada pasangan yang telah diulas tadi, ya. Ini jika kamu peduli akan kelanggengan hubungan kamu dan pasangan.
