Efek Samping Transplantasi Rambut Perlu Diketahui, Apa Saja?

Marsha Beauty

04/03/2022

Rambut tentu ibarat mahkota bagi sebagian orang. Tidak heran, apabila setiap orang berupaya memiliki rambut yang tampak indah. Sayangnya, meski sudah mencoba melakukan banyak cara merawat rambut, masalah kebotakan sulit untuk Marshalova hindari. Sehingga beberapa orang memilih melakukan transplantasi rambut. Namun kemungkinan Marshalova akan mengalami efek samping transplantasi rambut.

Transplantasi rambut merupakan teknik menambahkan rambut ke area kepala. Caranya dengan mengambil rambut dari bagian kulit kepala yang lebih tebal. Selain itu, juga dapat mengambil dari bagian tubuh lainnya. Kemudian mencangkoknya ke bagian kulit kepala yang tampak menipis atau botak.

Inilah Efek Samping Transplantasi Rambut yang Perlu Diketahui

Sebenarnya apa teknik ini memiliki efek samping? Jawabannya yakni iya. Secara umum teknik transplantasi tersebut memberikan efek samping. Untuk itu, Marshalova perlu tahu beberapa efek samping yang ditimbulkan berikut ini.

Reaksi terhadap Obat Bius

Pada saat operasi rambut berlangsung, dokter tentu memberikan anestesi atau obat bius lokal. Sehingga kulit kepala Marshalova tidak merasakan sakit. Beberapa kasus menunjukkan adanya pasien yang mengalami reaksi alergi dari obat bius tersebut. Namun, kasus yang seperti ini sebenarnya sangat jarang terjadi.

Infeksi atau Perdarahan

Saat proses tanam rambut berlangsung, dokter akan membuat sayatan pada bagian kulit kepala. Sayatan dibuat untuk mengambil donor rambut, lalu melakukan penanaman rambutnya di area kepala yang diinginkan. Dampak prosedur transplantasi kemungkinan menyebabkan terjadinya infeksi atau perdarahan.

Gatal

Gatal menjadi efek samping paling umum dialami Marshalova. Rasa gatal dapat terjadi akibat terbentuknya koreng pada area transplantasi tersebut. Namun rasa gatal tersebut akan hilang dalam beberapa hari.

Sakit

Sebelum melakukan penanaman rambut, dokter biasanya akan memberikan obat bius dan obat penenang. Kedua obatnya bertujuan untuk meringankan rasa nyeri atau sakit saat bagian kulitnya disayat.

Namun, pada beberapa kasus yang jarang terjadi, rasa nyeri di sayatan kepala masih muncul. Bahkan hingga prosedur transplantasi rambut selesai dilakukan. Namun tidak perlu khawatir akan hal ini. Nantinya, dokter akan memberi resep obat penghilang rasa sakit. Hal itu agar menghindari timbulnya nyeri di kepala pasca transplantasi.

Pembengkakan

Pembengkakan juga menjadi efek samping yang umum terjadi. Namun lokasi pembengkakan yang terjadi tidak selalu sama, kemungkinan berbeda-beda untuk setiap orang.

Bekas Luka

Terkadang operasi transplantasi rambut meninggalkan bekas luka. Tampak berbentuk lurus dan memanjang di bagian kepala. Saat proses transplantasi, dokter akan mengambil sepotong kulit kepala untuk membawa folikel rambutnya. Namun bekas luka ini dapat disamarkan, saat rambut barunya sudah mulai tumbuh.

Rambut Tidak Beraturan

Efek samping lainnya yang dapat terjadi yakni tampilan rambut terlihat aneh. Hal itu dapat diakibatkan oleh penempatan folikel rambut yang tidak tepat. Kondisi ini dapat terjadi apabila dokter tidak memperhatikan arah tumbuhnya rambut asli tersebut.

Pertumbuhan rambut yang sehat, normalnya tidak berarah tegak lurus dari kulit kepala. Namun tumbuhnya dengan sudut yang lebih miring. Apalagi hal ini dapat terjadi saat folikel rambut semakin dekat dengan pelipis. Kemampuan dokter kulit saat melakukan transplantasi rambut pun sangat penting untuk dapat menunjang kesuksesan proses transplantasi yang tampak alami.

Terdapat Benjolan

Marshalova sebenarnya berisiko mengalami benjolan di sekitar area transplantasi rambut. Namun tidak perlu khawatir, karena benjolan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Efek samping ini biasanya tidak terlalu mengkhawatirkan dan akan hilang dalam beberapa minggu.

Pahami dengan baik efek samping transplantasi rambut ini sebelum melakukannya ya, Marshalova!

355 likes