Mumpung Diskon Jadi Asal Belanja? Hati-Hati dengan Impulsive Buying!
Lifestyle

Mumpung Diskon Jadi Asal Belanja? Hati-Hati dengan Impulsive Buying!

Belanja online rasanya memudahkan banget ya, Marshalova. Cukup tap-tap masukan ke keranjang, lakukan pembayaran, dan tunggu hingga barangnya sampai di depan rumah.  Menurut penelitian di UIN Jakarta, gaya hidup konsumtif dan jenis kepribadian individu yang ingin serba cepat merupakan faktor meningkatnya impulsive buying. 

So, jenis kepribadian apa aja sih yang cenderung suka berbelanja, hingga berada di taraf impulsive buying? Yuk kita lihat di sini, Marshalova!

Baca juga : Inspirasi Kebaya Kondangan, Bikin Tampilan Jadi Lebih Anggun

Mengenal Impulsive Buying

impulsive buying

Impulsive buying merupakan perilaku berbelanja yang nggak terencana, yang biasanya lebih menggunakan perasaan daripada logika ketika ingin membeli suatu barang atau jasa.

Sifat ini rasanya akan menyenangkan ya di awal, tapi hati-hati ya, Girls. Kalau berlebihan, impulsive buying ini akan melahirkan gaya hidup boros yang akan merugikan diri sendiri. 

Dampaknya, kamu jadi nggak ada uang berjaga-jaga, uang menabung, yang akhirnya hanya menyisakan rasa menyesal. Pasti nggak mau dong awal bulan foya-foya, akhir bulan merana dan menyesal?

Jenis Kepribadian yang Melakukan Impulsive Buying

Menurut penelitian, setidaknya ada tiga tipe kepribadian yang dikategorikan mudah untuk melakukan impulsive buying. Yaitu mereka yang memiliki kepribadian conscientiousness, extraversion dan neuroticism. 

Artinya, mereka yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah, sering bergaul, dan memiliki kestabilan emosi yang rendah, menurut penelitian ini memang cenderung memiliki kecenderungan impulsive buying. 

Sebaliknya, mereka yang memiliki kepribadian terbuka, seperti mau menerima masukan orang lain, cenderung introvert, dan memiliki kestabilan emosi yang baik akan lebih mudah menjaga kestabilan impulsive buying. 

Baca juga : Suka Naik Motor Yuk, Intip Ide Outfit Sunmori Biar Tambah Sporty

Faktor Pemicu Seseorang Melakukan Impulsive Buying

Selain beberapa jenis kepribadian dari konsumen sendiri, ada beberapa faktor yang membuat seseorang melakukan berbelanja secara impulsif.

Faktor Lingkungan Belanja

Misalnya, ada tampilan produk yang unik, memiliki aroma yang mudah disukai, hingga murahnya harga dari barang itu sendiri. 

Nggak lupa kemasan yang berwarna dan bentuknya yang unik juga menimbulkan hasrat seseorang untuk membelinya.

Faktor Sifat Materialisme 

Tim Kasser, peneliti asal Amerika menjelaskan bahwa sifat materialisme ditunjukkan dengan mengutamakan keuntungan material, mementingkan citra diri di depan orang lain, menginginkan popularitas, mudah mengeluarkan uang.

Penelitian lain menjelaskan juga bahwa impulsive buying dapat melepaskan emosi negatif seperti rendahnya harga diri atau mood yang tidak baik. Eits, tentu ini bukan hal yang baik ya, Girls! Menaikan mood bisa dengan melakukan hobi selain shopping kok!

Faktor Perbedaan Geografis dan Aspek Budaya

Budaya dan geografis juga nggak kalah penting mempengaruhi impulsive buying. Mereka yang tinggal di perkotaan, nyatanya memang menginginkan semua hal yang serba cepat. 

Perspektif budaya juga nggak kalah penting. Coba deh lihat sekitarmu, orang tua, lingkungan, sahabatmu juga akan mempengaruhimu melakukan kegiatan berbelanja. Huh!

Tips dari Marsha Beauty Biar Kamu Nggak Kejebak Impulsive Bullying

Kamu bisa menuliskan wishlist dan mustlist agar kamu bisa maintained barang apa yang kamu memang butuhkan dan yang hanya kamu inginkan. Barang yang kamu inginkan nggak boleh lebih banyak dari kebutuhanmu lho, Girls!

Kesimpulannya nih, Girls. Di tengah-tengah tingginya promosi atau iklan yang menawarkan berbagai diskon atau kemudahan pembayaran, kita harus lebih selektif dalam berbelanja.

img

Marsha Beauty menghadirkan artikel, review dan konten menarik lainnya seputar trend dunia kecantikan secara lengkap dan update.

Newsletter

Dapatkan info promo menarik & info terbaru dunia kecantikan.