Terlalu Giat Bekerja Nggak Selalu Bagus, Bisa Jadi Kamu Terkena Hustle Culture!
Hustle culture adalah gaya hidup bekerja, dimana seseorang bekerja terlalu keras, bahkan gila akan pekerjaannya. Orang yang terjebak dalam kultur kerja yang buruk ini menghabiskan hidupnya hanya untuk bekerja. Mereka hanya meluangkan waktu yang sangat sedikit untuk istirahatnya.
"Tren hustle culture ini hampir dialami oleh sebagian besar pekerja di berbagai perusahaan, terutama kalangan generasi milenial yang fresh graduate. Tuntutan kebutuhan hidup yang banyak mengharuskan mereka bekerja lebih keras supaya mendapatkan penghasilan besar meskipun mengesampingkan kesehatan diri sendiri," tutur psikolog Riliv, Graheta Rara Purwasono, dalam CNNIndonesia.com.
Penyebab Hustle Culture
Ada beberapa penyebab hustle culture yang marak terjadi di kalangan Milenial hingga Gen Z. Faktor ingin mendapat pengakuan adalah salah satunya, orang tersebut ingin mendapatkan atensi dari sekitar. Selain itu, ada pula penyebab lain seperti berikut ini:
Media Sosial dan Rasa Terisolasinya Diri dari Lingkungan
Rasa terisolasinya diri bisa membuat kita terus-menerus melihat dan menginginkan apa yang ada di sosial media. Orang-orang seperti berlomba-lomba untuk mengupdate diri jadi yang paling baik dan cerdas.
Tentu, hal ini menjadikan kita membandingkan diri dengan orang lain. Dalam psychology today juga dikatakan bahwa, banyak dari kita berusaha dengan terlalu keras untuk ingin dilihat jadi orang tua yang super, guru yang berpengalaman penuh, anak yang selalu belajar, dan peran-peran lainnya.
Opini Bahwa Sibuk Berarti Menandakan Kesuksesan
Biasanya, orang yang berada pada hustle culture mengira bahwa kesuksesannya dilihat dari seberapa lama ia bekerja. Mereka bekerja melebihi waktu yang wajar, dan nggak mementingkan kondisi dirinya sendiri. Padahal, kita juga bisa bekerja dengan pintar mengelola waktu dan strategi kerja, sehingga nggak membuang-buang waktu untuk bekerja.
Dampak Hustle Terhadap Kesehatan Fisik
Kebanyakan mereka yang mengalami hustle culture ini berada pada masa milenial dan fresh graduate. Mereka sangat bersemangat untuk bekerja dan menjadikan kesibukannya adalah produktivitas hidup yang harus dilakukan.
Nyatanya, hustle culture ini bisa mempengaruhi kerja otak yang terlalu dipaksakan untuk bekerja non stop, bahkan melakukan pekerjaan lebih dari satu di momen yang bersamaan (multitasking). Tentu, otak juga perlu hal-hal yang menyenangkan untuk kembali mengisi semangat, seperti menonton drama favoritmu, atau mendengarkan lagu kesukaanmu.
Dampak dari Hustle Culture untuk Kesehatan Mental
Hustle Culture yang mendarah daging ini tidak hanya berdampak ke fisik, tapi sampai kena mental juga lho, Girls! Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Adanya Resiko Kecemasan dan Depresi yang Lebih Besar
Terlalu banyak bekerja memberikan waktu yang sedikit untuk dirimu dapat beristirahat dengan cukup. Jika kamu nggak beristirahat dengan cukup, maka kesehatan mentalmu akan menurun, dan mulai muncul kecemasan, yang bisa memuncak jadi depresi jika tidak ditangani dengan baik.
2. Kehilangan Waktu Berkualitas dengan Keluarga
Hustle culture membuatmu sibuk memikirkan pekerjaan, sehingga kamu kehilangan momen berkualitas dengan keluarga. Nggak sedikit juga anak kehilangan waktu berharganya bersama orang tua dan pasangannya karena terlalu sibuk bekerja.
3. Tidak Bisa Menikmati Hidup
Orang yang sering menjalani gaya hidup hustle ini nggak bisa menikmati momen yang menyenangkan di dalam hidupnya. Ia sering diburu waktu untuk pekerjaannya, dan tentu akan kehilangan momen menyenangkan di hidupnya.
Cara Keluar dari Jebakan Hustle Culture
Biar kamu nggak buang-buang waktu dan kehilangan momen berharga untuk keluarga dan dirimu sendiri, coba deh terapkan dua hal penting ini
1. Bekerja dengan Cerdas
Buatlah goals, planning untuk mencapai goalsnya, beserta to do list dalam seminggu yang akan kamu lakukan. Dengan begitu, kamu akan bekerja dengan cerdas dengan strategi yang bijak, dan nggak menyulitkan dirimu sendiri. Bekerja dengan berlebihan belum tentu jadi batu loncatan untuk sukses.
2. Terapkan Work-Life Balance
Biar kamu nggak mudah sakit dan stress, terapkan work life balance pada keseharianmu. Berikan jeda pada dirimu untuk me-time dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Dengan begitu, produktivitasmu nggak menurun karena kamu sudah menikmati hidupmu selain bekerja.
Yuk mulai terapkan dan pelajar hal-hal penting dari hustle culture ini. Jangan sampai kamu kelelahan fisik dan mental saat bekerja ya, Girls.