Ternyata Inilah Alasan Kenapa Toner Wardah Panas di Muka, Cek Penyebabnya di Sini!
Marshalova, tujuan dari toner adalah untuk menjaga kulit tetap bersih dan sehat. Wardah sendiri mengeluarkan sebuah brand toner untuk menjaga kebersihan dan kesegaran wajah. Lalu kenapa toner Wardah panas di muka saat diaplikasikan?
Beberapa orang percaya bahwa tidak ada salahnya jika ketika toner diaplikasikan ke wajah akan ada sensasi panas atau perih karena itu membuktikan bahwa produk bekerja. Namun, apakah toner seharusnya terbakar? Jawaban sederhananya adalah tidak. Lalu apa yang menyebabkan rasa panas?
Alasan Kenapa Toner Wardah Panas di Muka
Toner Wardah yang diaplikasikan ke wajah tidak seharusnya terbakar atau perih saat diaplikasikan. Toner hanya bisa menimbulkan sensasi terbakar jika mengandung bahan aktif. Jika kamu memperhatikan bahwa wajah atau kulit terasa panas setelah mengoleskan toner, mungkin ada masalah dengan formulanya.
Kamu harus segera membilas wajah untuk membersihkan produk. Toner seharusnya tidak membuat kulit terasa panas dan memberikan rasa terbakar. Inilah beberapa alasannya:
1. Kamu Punya Kondisi Kulit Sensitif
Kenapa saat memakai toner wajah panas? Alasan pertama adalah kamu memiliki kondisi kulit yang sensitif. Jika kamu memiliki kulit yang sangat sensitif, penting untuk mengetahui jenis toner apa yang harus digunakan dan kapan.
Sensasi panas yang diberikan toner Wardah bisa jadi disebabkan karena produk mengandung alkohol, yang menyebabkan iritasi saat dioleskan pada kulit sensitif. Namun alkohol sendiri bukanlah bahan skincare yang buruk, hanya saja bisa menimbulkan rasa perih jika dioleskan pada kulit sensitif.
Jika kamu mengalami masalah ini, coba ganti varian toner Wardah lainnya yang non alkohol sehingga kamu tidak menggunakan bahan apa pun yang mungkin terlalu kuat untuk jenis kulit sensitif.
2. Toner Mengandung Bahan Sensitifitas Tinggi dan Sebabkan Iritasi
Saat toner panas dan meninggalkan rasa terbakar di muka, bisa jadi ada beberapa bahan mengandung iritasi. Bahan yang mengandung sensitifitas tinggi ini dapat menyebabkan kemerahan atau iritasi pada kulit.
Toner perawatan kulit seharusnya menyegarkan dan buat wajah halus, tetapi kadang-kadang bisa terasa terlalu keras ketika mengandung bahan-bahan yang mengiritasi dengan konsentrasi tinggi, Marshalova!
3. Kulit Kamu Alergi terhadap Bahan Tertentu dalam Toner
Aturan praktis yang baik ketika kamu menggunakan toner Wardah sebagai skincare harianmu, maka biasakan diri dengan bahan-bahan dalam toner tersebut.
Jadi, sebaiknya kamu perlu membaca label produk dan melakukan sedikit riset untuk mengetahui kemungkinan reaksi bahan-bahan tersebut pada kulit. Dengan mengetahui komposisi dari bahan, maka itu akan sangat membantumu menghindari bahan yang menimbulkan alergi.
4. Menggunakan Banyak Produk Mengandung Bahan Acid
Tidak selalu ada yang salah dengan toner Wardah. Bisa jadi rasa panas di wajahmu saat mengaplikasikan toner adalah karena ada banyak bahan asam aktif dalam beberapa langkah rutinitas perawatan kulit kamu lainnya.
Jadi, produk skincare lainnya juga dapat menyebabkan sensasi panas yang berefek pada wajahmu ketika mengaplikasikan toner. Kulit atau wajah seharusnya sih tidak perlu merasa panas ya saat menggunakan toner setiap hari.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Toner Memberikan Rasa Panas?
Jika toner membakar kulitmu, kemungkinan besar kamu harus berhenti menggunakannya, Marshalova! Toner Wardah yang memberikan sensasi panas di wajah menunjukkan bahwa ada sesuatu dalam formulanya yang tidak sesuai dengan jenis kulit kamu.
Kalau kamu masih terus menggunakan produk tersebut, hindari menggunakannya pada kulit lembap karena toner bisa meresap lebih dalam ke dalam kulit saat dioleskan pada kondisi basah. Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan produk setiap 2-3 hari, bukan setiap hari.
Itulah alasan kenapa toner Wardah panas di muka, karena memang ada yang salah dengan kondisi kulitmu atau kandungan di dalam produknya. Jadi, sebaiknya mulailah berhenti untuk menggunakannya atau gunakan jenis toner dari Wardah lainnya yang sesuai dengan kondisi kulitmu, Marshalova!
