Setiap wanita tentu ingin memiliki kulit yang cantik dan sehat sehingga perlu menggunakan skincare secara rutin. Ada beberapa kandungan bahan aktif yang terdapat dalam skincare, seperti AHA, BHA, dan PHA. Ketiganya sering terdapat dalam produk eksfoliator. Biasanya berfungsi sebagai pengangkat sel kulit mati pada wajah. Kamu perlu untuk mengetahui perbedaan AHA BHA PHA.
AHA, BHA, dan PHA sebenarnya memiliki fungsi yang serupa. Ketiga kandungan tersebut bisa saling mendukung fungsi satu sama lain. Namun, mengingat manfaatnya sama-sama sebagai eksfoliator, tentunya perlu memperhatikan hal-hal sebelum memanfaatkan kandungan tersebut.
Ketahui Perbedaan AHA BHA PHA
Saat ini semakin banyak produk kecantikan yang menggunakan bahan alami sebagai kandungan dari produk unggulannya. Namun ada juga yang menggunakan bahan aktif seperti AHA, BHA, dan PHA. Bahkan beberapa skin care menjadikannya sebagai kandungan utama. Berikut ini adalah perbedaan dari ketiga kandungan tersebut.
AHA
Alpha-hydroxy acid (AHA) adalah jenis asam larut air yang berasal dari pengolahan tanaman dan hewan. Fungsi dari kandungan AHA yakni memiliki banyak fungsi untuk kecantikan dan kesehatan kulit. Misalnya untuk mengobati jerawat, mengatasi bekas jerawat, mengangkat sel kulit mati, hingga mencerahkan warna kulit yang tidak merata.
Baca Juga : Terhindar Dari Jerawat Karena Pakai Serum Dengan Kandungan Vitamin C
Senyawa alami ini juga terbukti bisa membantu mengecilkan pori kulit, mengembalikan kekenyalan serta kelenturan kulit. Bahkan juga mencegah efek penuaan dini seperti kerutan dan garis halus. AHA dan semua turunannya termasuk senyawa yang terbukti aman untuk kulit. Namun, mengingat sifat dari kandungan ini yang cukup mengiritasi.
Ada baiknya untuk menggunakan produk perawatan kulit dengan kandungan konsentrasi AHA kurang dari 10 persen. Glycolic acid dan lactic acid menjadi jenis yang paling populer. Sebab, tidak mudah membuat iritasi. Oleh karena itu, banyak sekali produk skincare yang mengandung kedua bahan tersebut.
BHA
BHA adalah asam larut lemak yang seringkali terdapat pada kulit pohon willow, kayu manis, atau daun wintergreen. Asam salisilat menjadi satu-satunya sumber BHA penggunaanya untuk obat jerawat. Perbedaan AHA dan BHA yakni BHA mengandung pelembab. Oleh karena itu, produk perawatan wajah yang mengandung BHA menjadi rekomendasi. Terlebih untuk mengatasi masalah kulit berminyak karena sifatnya mengeringkan.
Tak hanya mengeringkan jerawat, namun asam salisilat juga berguna untuk membersihkan sel kulit mati juga mengurangi produksi sebum / minyak alami. Oleh karena itu, bisa mengurangi terbentuknya komedo hitam dan komedo putih. BHA juga menjadi rekomendasi untuk orang yang memiliki penyakit kulit rosacea. Sebab, bisa membantu mengurangi kemerahan pada wajah dan membuat wajah tampak lebih halus.
Baca Juga : 5 Serum Dengan Kandungan Ceramide, Ampuh Atasi Kulit Kering
Meski tidak semua kulit dengan rosacea bisa bereaksi baik dengan produk pengelupasan kulit. Apabila ingin mengobati jerawat, maka perlu mencari produk untuk perawatan kulit dengan kandungan konsentrasi BHA 0,5 hingga 5 persen. Kemudian, pastikan tidak melebihinya. Semakin tinggi konsentrasi BHA, maka semakin besar risiko kulit mengalami iritasi.
PHA
Polyhydroxy acid (PHA) adalah senyawa turunan dari AHA. Fungsinya untuk mengelupas sel-sel kulit mati serta meratakan warnanya. Lain halnya dengan AHA serta BHA, kandungan PHA cenderung tidak mengiritasi kulit. PHA juga membantu eksfoliasi lapisan terluar kulit tanpa menjadikan kulitnya tampak kering. PHA cenderung cocok bagi pemilik kulit yang sensitif terhadap AHA dan BHA. Bahkan juga bisa menyediakan antioksidan yang mampu meningkatkan kolagen kulit wajah. Hal ini bisa membantu mengurangi penuaan.
Dengan mengetahui perbedaan AHA BHA PHA, kamu bisa memilih kandungan yang paling cocok.
