Untuk mengelupas sel-sel kulit mati secara maksimal, metode kecantikan peeling wajah memerlukan produk khusus, Marshalova. Chemical peeling, yang diklaim mampu mengatasi berbagai masalah kulit seperti bekas jerawat hingga tanda penuaan dini, diminati karena hasilnya yang lebih baik dan cepat dibandingkan scrubbing biasa. Kamu perlu tahu juga produk chemical peeling yang digunakan untuk mengantisipasi reaksinya terhadap kulit.
Produk Chemical Peeling dan Bahan Aktif di Dalamnya
Produk atau bahan aktif yang digunakan dalam chemical peeling tak jauh berbeda dengan physical peeling. Bedanya, bahan-bahan tersebut akan diaplikasikan menggunakan teknologi laser agar dapat masuk ke lapisan kulit yang memerlukannya. Adapun bahan-bahan aktif yang digunakan meliputi:
Gycolic acid
Dikenal juga sebagai asam glikolat, bahan aktif ini cocok untuk kamu yang punya kulit normal dan berminyak. Pengelupasan sel-sel kulit mati dilakukan di bagian terluar kulit untuk mendapatkan tekstur lembut dan halus.
Salicylic acid
Asam salisilat umumnya diberikan kepada mereka yang mempunyai jenis kulit acne-prone untuk membersihkan kulit dari gangguan tersebut.
Mandelic acid
Walau cocok untuk semua jenis kulit, asam mandelik lebih direkomendasikan untuk kamu yang punya pori-pori besar. bahan aktif ini pun mampu menyamarkan bekas luka dan noda hitam.
Phytic acid
Proses peeling wajah semakin ramah buat kamu yang punya kulit sensitif berkat phytic acid yang dapat mengatasi hiperpigmentasi akibat peradangan.
Lactic acid
Bahan aktif asam laktak cocok untuk semua jenis kulit dengan kemampuan menyamarkan noda hitam.
Baca juga : Kombinasi Kandungan Skincare yang Boleh Dipakai Bersamaan
Jenis-jenis perawatan dalam prosedur chemical peeling
Penggunaan produk chemical peeling tak terlepas dari jenis-jenis perawatan yang bakal dokter berikan padamu. Setidaknya ada tiga jenis prosedur yang dipraktikkan, antara lain:
1. Light chemical peel
Jenis peeling ini mengandalkan asam derajat ringan seperti AHA (alpha-hydroxy-acid) untuk melakukan pengelupasan yang lembut. Zat tersebut hanya dipakai pada penetrasi di bagian terluar kulit. Kemudian, dokter akan mengaplikasikan cairan peeling dengan sikat halus dan assa pada area kulit.
Untuk sementara waktu, kulitmu bakal memutih dan terasa seperti disengat. Begitu prosedur selesai, dokter akan mengusap permukaan kulit memakai cairan netral seperti toner. Tujuan langkah ini adalah membersihkan residu produk peeling.
Baca juga : Kandungan Skincare yang Nggak Boleh di Pakai Bersamaan. Hati-Hati ya, Girls!
2. Medium chemical peel
Pada jenis peeling ini, bahan-bahan aktif seperti asam glikolat atau trichloroacetic untuk mencapai lapisan luar serta tengah kulit. Prosesnya sendiri lebih efektif karena mampu menghilangkan sel kulit mati. Seperti teknik sebelumnya, dokter bakal mengaplikasikan cairan peeling di tahap awal prosedur.
Satu hal yang membedakan medium chemical peel dengan teknik sebelumnya adalah pemakaian blue peel atau sinar biru untuk memaksimalkan pengelupasan. Kamu mungkin bakal merasakan sensasi terbakar pada kulit selama 20 menit. Pemakaian toner pun tak diperlukan pada tahap akhir.
3. Deep chemical peel
Mengandalkan trichloroacetic acid atau phenol, jenis peeling ini bakal menembus hingga lapisan tengah kulit secara menyeluruh. Dokter biasanya bakal memintamu mengikat rambut sebelum memulai prosedur dan memberikan pelindung mata untuk mencegah iritasi sebelum mengoleskan anestesi lokal.
Beberapa orang yang menjalani deep chemical peel biasanya akan dipasangi infus agar cairan dalam tubuhnya tetap stabil sekaligus mengantisipasi alergi. Selain itu, detak jantung mereka bakal dimonitor untuk menjaga prosedur tetap aman.
Setelah mengetahui produk chemical peeling beserta jenis-jenisnya, apa kamu semakin yakin buat menjalani perawatan ini, Marshalova? Jika iya, semoga prosesnya berjalan lancar! Inget, konsultasikan dengan dokter terlebih dulu, ya!