Marshalova termasuk salah satu pemakai krim wajah? Pasti kamu sering bertanya-tanya apakah pakai krim dokter bikin ketergantungan?. Banyak krim wajah yang beredar di pasaran maupun krim racikan dokter yang bikin bimbang ya!
Beberapa krim racikan dokter memang terbukti ampuh mengatasi berbagai masalah kulit kita. Namun, banyak pula perempuan yang lepas dari krim dokter justru mengalami masalah kulit awal. Beberapa bahkan mengeluhkan kondisi kulit yang lebih parah dari sebelumnya.
Lalu, apakah benar krim racikan dokter justru membuat ketergantungan? Bagaimana cara menghentikannya? Yuk simak ulasan berikut.
Baca juga: Micellar Water untuk Kulit Sensitif Dengan Formula Ringan
Apakah Pakai Krim Dokter Bikin Ketergantungan?
Sebenarnya krim dokter sudah diresepkan untuk Anda sesuai kebutuhan kulit. Setiap dokter pasti sudah mendiagnosa terlebih dahulu kondisi kulit pasien. Termasuk juga waktu berhenti menggunakan krim racikan tersebut serta kelanjutannya.
Dalam mendiagnosis dan meresepkan obat serta racikan yang sesuai tentunya dokter juga berhati-hati. Dokter akan melihat kondisi kulit serta riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dokter akan menjadwalkan konsultasi rutin untuk melihat dan memantau perkembangan kulit Anda. Apakah membaik, tidak mengalami perubahan, atau justru memburuk.
Dokter spesialis kulit biasanya sudah bersertifikasi dan memiliki izin praktek, termasuk izin meracik obat atau krim wajah. Selama Anda membeli krim racikan dari dokter spesialis terpercaya, seharusnya krim racikan dokter tidak membuat ketergantungan. Konsultasikan pula setiap perubahan kulit Anda. Selain itu, ikuti setiap arahan dokter termasuk waktu berhenti dari krim racikan dan tindak lanjut setelahnya.
Baca juga: Review Sunscreen Skin Aqua untuk Kulit Kering, Simak!
Efek Samping Krim Dokter yang Mungkin Timbul
Bila pertanyaan Anda adalah apakah pakai krim dokter bikin ketergantungan? Jawabannya tentu tidak. Meski demikian, penggunaan krim dokter bisa saja menimbulkan efek samping negatif. Hal tersebut karena krim racikan dokter biasanya menggunakan bahan aktif dengan konsentrasi yang lebih tinggi dibanding krim lain.
Menggunakan krim dokter menimbulkan efek yang berbeda-beda setiap orang. Tergantung kondisi kulit serta kandungan bahan aktif krim racikan. Efek yang paling sering muncul yaitu kulit kencang, kering, perih, serta panas. Beberapa krim yang mengandung retinol biasanya akan membuat kulit mengelupas. Terlebih bila tipe kulit Anda adalah kulit sensitif. Biasanya, efek-efek tersebut akan berkurang sedikit demi sedikit.
Efek purging atau bruntusan juga seringkali terjadi. Hal tersebut biasanya terjadi pada awal menggunakan krim racikan dokter. Bisa juga terjadi ketika Anda melakukan pergantian krim. Efek ini terjadi karena sel kulit baru menggantikan sel kulit mati. Sebelumnya, sel kulit lama dan minyak akan muncul ke permukaan kulit terlebih dahulu. Hal tersebut rentan menyebabkan jerawat dan bruntusan. Biasanya, efek ini timbul akibat menggunakan krim racikan yang mengandung AHA, retinol, dan lain sebagainya.
Apabila efek tidak nyaman terjadi secara terus-menerus dan bertambah, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Hal tersebut bisa menjadi pertanda kulit Anda mengalami iritasi. Iritasi tersebut bukan akibat krim berbahaya, pasalnya dokter tidak akan memberikan krim racikan yang berbahaya. Namun, Anda harus dapat mengenali efek samping yang terjadi masih dalam tahapan wajar atau tidak.
Sebaliknya apabila Anda tidak merasa mengalami perubahan pada kulit Anda, Anda tak perlu khawatir. Perawatan wajah dan krim biasanya akan menunjukkan perubahan signifikan setelah 3 hingga 4 minggu. Setelah lepas dari krim dokter, tentunya Anda juga harus tetap melakukan perawatan pada kulit Anda.
Nah, demikian ulasan mengenai krim racikan dokter. Kini terjawab sudah pertanyaan Marshalova tentang “apakah pakai krim dokter bikin ketergantungan?”
