Ketika mencoba produk skincare baru, sering kali kulit kita akan menunjukkan reaksi alergi apabila tidak cocok. Namun alergi ternyata juga bisa terjadi karena faktor lain. Maka dari itu penting untuk mengetahui jenis-jenis alergi kulit.
Pada dasarnya alergi mulai muncul saat sistem imun berusaha melindungi tubuh karena ada senyawa asing yang masuk. Meskipun tidak selalu berbahaya, namun alergi sebaiknya segera ditangani untuk mencegah penyebaran.
Jenis-jenis Alergi Kulit beserta Penyebabnya
Setiap orang umumnya mempunyai kondisi alergi kulit yang berbeda tergantung dari penyebab dan kekuatan sistem imunnya. Agar lebih mudah dipahami, berikut beberapa jenis alergi yang paling sering terjadi pada kulit.
1. Dermatitis Kontak Alergi
Jenis pertama adalah dermatitis kontak alergi yang gejalanya baru terlihat ketika kulit melakukan kontak langsung dengan alergen. Setiap orang mempunyai kepekaan terhadap berbagai alergen yang berbeda-beda.
Alergen sendiri bentuknya berbagai macam, mulai dari lateks, parfum, kain, ataupun benda-benda asing lainnya. Tapi tak perlu khawatir karena gejala yang muncul tidak terlalu parah. Hanya saja cukup mengganggu jika dibiarkan.
Contoh paling umumnya yaitu saat kita menggunakan produk skincare dan tiba-tiba muncul kemerahan di kulit wajah. Nah, jika sudah mengalami kondisi tersebut maka dapat dipastikan kamu terkena dermatitis kontak alergi.
2. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik atau eksim merupakan jenis-jenis alergi kulit yang awalnya terjadi karena kulit gampang kering. Kemudian mulai muncul sensasi gatal yang menyebabkan timbulnya benjolan kecil berisi cairan.
Eksin lebih sering dialami oleh anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa mengalaminya. Kebanyakan alergi eksim disebabkan karena faktor genetik atau riwayat penyakit kulit yang sebelumnya sudah dimiliki.
Tak hanya itu, eksim dipercaya berkaitan dengan kondisi kesehatan, seperti asma dan rhinitis. Bagi penderita eksim, gejalanya akan semakin parah jika bersentuhan langsung dengan debu, bulu binatang, parfum, karet, atau alergen lainnya.
Baca juga: Inilah Cara Memutihkan Leher yang Hitam Dengan Benar
3. Angioedema
Angioedema timbul dalam bentuk pembengkakan yang terjadi di area kulit tertentu. Pembengkakan ini terjadi akibat adanya penumpukan cairan di bagian bawah kulit. Kondisinya tidak berbahaya namun bisa menyebabkan efek samping.
Terutama jika pembengkakannya berada di saluran pernapasan, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas. Jenis alergi angioedema paling sering menyerang jaringan lunak yang berada di bibir, kelopak mata, dan alat vital.
4. Urtikaria
Urtikaria atau yang lebih dikenal sebagai biduran paling umum terjadi pada kebanyakan orang. Kondisi ini merupakan bentuk reaksi yang timbul karena kulit berkontak dengan alergen atau mengalami infeksi virus.
Secara umum, gejala biduran mulai terlihat ketika tekstur kulit jadi bentol-bentol, kemerahan, dan rasanya gatal. Bentol tersebut bisa muncul dalam berbagai ukuran, mulai dari yang kecil hingga besar.
Penyebab alergi kulit biduran adalah suhu panas, tidak cocok dengan obat, dan gigitan serangga liar. Akan tetapi, pada kasus yang lebih parah penyebabnya sulit untuk ditemukan dan harus menjalani pemeriksaan lanjut.
Baca juga: Mengatasi Kulit Belang: Tips dan Perawatan untuk Kulit yang Sehat
5. Dermatitis Dishidrotik
Jika biasanya alergi muncul di berbagai area kulit, berbeda dengan dermatitis dishidrotik yang lebih sering menyerang bagian tangan dan kaki. Alergi ini membuat kulit jadi kering, gatal, melepuh, hingga terasa nyeri.
Sebenarnya penyebab dari kondisi dermatitis dishidrotik belum diketahui sampai sekarang. tetapi bagi orang yang punya alergi, kulit lembap, dan sering berkeringat lebih rentan terkena kondisi ini.
Dengan mengetahui jenis-jenis alergi kulit, kamu dapat melakukan pencegahan sedini mungkin. Lakukan tes alergi agar bisa mengetahui senyawa yang tidak cocok untuk kulit kamu. Cari juga informasi bermanfaat lainnya di blog Diary Marsha Beauty.