Marsha Beauty Lifestyle - 28/09/2021

Beauty Bullying, Ketika si Cantik Malah jadi Bahan Gosip dan Ejekan

Beauty Bullying, Ketika si Cantik Malah jadi Bahan Gosip dan Ejekan

Slogan dan aksi “Women Support Women” sepertinya sudah mulai digunakan khalayak sebagai gerakan saling mendukung dan membantu sesama wanita. Namun, kalau kita membuka mata dan melihat sekitar kita, sebenarnya perundungan atau bullying ini masih banyak dilakukan, dan lebih mirisnya lagi dengan subjek sesama wanita. 

Berlandaskan permusuhan antar kelompok pertemanan, karena kelas dan kegiatan yang berbeda, body shaming, cyber bullying, hingga perebutan kekasih juga bisa jadi sumber perilaku bullying. Lantas, apa sih beauty bullying itu? 

Beauty Bullying

Beauty bullying merupakan aksi perundungan yang ditujukan kepada perempuan yang memiliki paras yang dianggap lebih cantik dan unggul daripada perempuan-perempuan di sekitarnya. 

Penyebab Terjadinya Beauty Bullying

Beauty bullying nggak serta merta langsung terjadi karena ada perempuan si paras cantik dan perempuan si tukang bully. Lebih dalam lagi, biasanya memang ada faktor lain yang membuat beauty bullying ini sering terjadi.

Adanya Pihak yang Merasa Terancam

Para pelaku perundungan ini umumnya melakukan tindakan bullying karena merasa korban adalah pesaing dan orang yang lebih unggul darinya. Pelaku akan merasa terancam dan takut akan kehilangan pamornya yang cantik dan hebat dari si korban. Misalnya, karena korban lebih cantik, maka ia akan lebih disukai pria. Hal ini mendorong pelaku bullying untuk mengancam eksistensi dan harga diri korban.

Penilaian Perempuan Masih Tergantung Penampilan

Adanya penilaian yang salah dari lingkungan sekitar membuat women support women ini nggak terealisasikan dengan mulus. Perempuan yang lebih cantik faktanya akan lebih diterima dan dihargai oleh lingkungan sekitar. Inilah yang membuat orang-orang disekitarnya merasa iri dan cenderung berusaha menyingkirkan si paras cantik. 

Bentuk Beauty Bullying 

Beauty bullying ini bisa terjadi kepada siapa saja, dan dengan bentuk yang beragam. Hati-hati dan jangan takut untuk membela siapapun korbannya ya, Girls. Kalau memang terlalu berbahaya, kamu bisa kok melaporkan kepada bapak dan ibu polisi dengan mengumpulkan buktinya agar kasusnya mudah di proses. 

Cyber Bullying

Beauty bullying ini paling banyak terjadi melalui media sosial ya, Girls. Contoh realnya saja, jika si korban memiliki likes dan followers lebih banyak daripada pelaku, maka pelaku nggak segan-segan melakukan berbagai hal untuk menurunkan popularitas si korban. Misalnya, membuat hoax dari pesan singkat, mempermalukan foto atau video miliki korban, hingga membuat ancaman secara online kepada si korban. 

Body Shaming

Setidaknya, 1 dari 3 perempuan pernah mengalami body shaming. Nggak hanya karena seorang wanita memiliki berat badan yang berlebih, body shaming juga kerap terjadi pada mereka yang memiliki penampilan yang langsing. Perkataan yang dianggap hiburan dan lelucon seperti “Badan kamu ini kok kecil banget sih, seperti sapi lidi hidup aja!” Nyatanya bisa jadi sumber body shaming lho, Girls! 

Ujaran Kebencian Secara Verbal

Nggak main-main, soal hate speech alias ujaran kebencian yang sengaja disebarkan ini sudah dikelompokan dan disebarkan jenisnya oleh humas Polri. Setidaknya bentuk ujaran kebencian ini seperti penghinaan, provokasi, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, hingga menghasut yang memiliki tujuan mengancam ketenangan korbannya, hingga dapat berdampak pada tindak diskriminasi, kekerasan, hingga penghilangan nyawa. 

Duh, jauh-jauh deh dari perilaku ini ya, Girls. Apapun alasannya dan bagaimanapun bentuknya bullying itu nggak boleh dibiarkan. Apalagi jika bullyingnya terjadi sesama perempuan!


Sarjana Psikologi yang suka nulis dan bercerita banyak hal. Beauty enthusiast yang suka dengan dunia perskincarean lokal, makeup dan haircare. Mari berbagi di sini