Sebagai seorang wanita, menstruasi sudah menjadi teman atau momok bulanan yang nggak jarang justru menyiksa. Untukmu dengan kondisi tubuh fit dan tidak memiliki gangguan apapun, menstruasi bisa menjadi teman sebagai pengingat siklus kesuburan tubuh dan kondisi seputar kewanitaan.
Sayangnya, untuk beberapa wanita lainnya, siklus menstruasi bisa menjadi hal yang menyakitkan karena berbagai permasalahan pada fisik. Misalnya nyeri pada perut, rasa linu pada pinggul, hingga kram perut bagian bawah yang tiba-tiba mengganggu segala aktivitas kita.
Memang nggak semua nyeri pada haid ini merupakan gejala gangguan tertentu. Namun, ketahuilah berbagai gangguan menstruasi ini, jika rasa nyeri haidmu nggak bisa ditolerir lagi.
Jenis-jenis Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi adalah kondisi ketika siklus menstruasi mengalami perbedaan dari siklus menstruasi pada umumnya. Misalnya, menstruasi terlalu banyak, terlalu sedikit, tidak lancar, hingga tidak adanya siklus sama sekali.
Berbagai jenis gangguan menstruasi disini berhubungan dengan adanya permasalahan dalam organ reproduksimu. Cermati disini, pahami, tapi tidak mendiagnosisnya secara langsung ya. Pemberian obat dan diagnosa hanya valid jika dilakukan oleh dokter ya, Girls.
Menoragia
Gangguan yang pertama adalah Menoragia. Menoragia ini merupakan gangguan pada siklus haid yang ditandai dengan berlebihannya darah haid yang keluar, dan menjadi pendarahan. Jika tidak diperhatikan dan kamu tidak mengambil tindakan, kamu bisa saja mengalami anemia atau kekurangan darah.
Seberapa banyak darah yang keluar bisa kamu lihat dari kebutuhan pembalutmu. Jika kamu menggantinya kurang dari 2 jam sekali, atau di malam hari kamu perlu menggantinya hingga empat kali, mungkin saja kamu sudah mengalami pendarahan dan bukan lagi menstruasi biasa. Selain itu, menoragia ini bisa juga ditandai dengan keluarnya gumpalan darah dan siklus menstruasi terjadi lebih dari 7 hari. \
Oligomenore
Oligomenore merupakan gangguan menstruasi yang terjadi pada wanita dengan usia subur. Secara awam, gangguan ini digambarkan dengan gangguan siklus haid yang tidak terjadi haid dalam 35 hari. Memang, terdapat beberapa variasi waktu dalam terjadinya menstruasi, dan itu merupakan hal yang normal. Terutama pada remaja yang masih dalam masa penyesuaian hormon saat masa puber.
Namun, jika kamu melewati masa 35 hari tanpa menstruasi, mungkin saja kamu memiliki gangguan oligomenore ini. Penyebabnya sendiri beragam. Mulai dari penggunaan alat kontrasepsi, tiroid, gangguan hormon atau gangguan mental, hingga konsumsi beberapa jenis obat yang dapat mengganggu hormon.
Gangguan Disforik Pramenstruasi (PMDD)
Gangguan Disforik ini merupakan gangguan menstruasi yang menyerang kondisi mental seperti mood, motivasi, dan aktivitas tidur. PMDD ini ditandai dengan sensitifnya kondisi kejiwaan seperti mudah merasa stress, mood yang naik turun dengan cepat, hingga sering merasakan kecemasan dan serangan panik dalam satu minggu sebelum periode menstruasi.
Seseorang dengan gangguan disforik merasakan kondisi motivasi dan moodnya berantakan dengan sangat lama. Ia akan kelelahan, overthinking, hingga mengalami ketidakstabilan kondisi emosi lainnya.
Gejala Haid yang Wajar
Nggak selalu merupakan gejala penyakit, beberapa gejala ini menandakan haidmu masih dalam kondisi yang wajar kok. Kalau kamu merasakan beberapa tanda-tanda ini dan tidak berlebihan, berarti siklus haidmu masih lancar kok.
-
Munculnya jerawat
-
Insomnia
-
Perubahan mood
-
Kembung, nyeri, bahkan kram pada bagian perut
-
Payudara sensitif dan terasa lebih kencang
Gangguan haid ini perlu kita cermati dengan baik ya, Girls. Terlebih, apabila kamu mengalami siklus haid yang tidak wajar.