Prosedur sedot lemak dengan laser semakin diminati untuk mendapatkan tubuh ideal ya, Marshalova. Bukan cuma efektif, hasil yang kamu dapatkan juga cenderung tahan lama dibandingkan olahraga atau program diet. Dikenal juga sebagai laser-assisted liposuction atau laser lipolysis, seperti apa prosedur yang harus kamu ikuti saat memilih metode ini?
Cara kerja laser lipolysis atau sedot lemak dengan laser
Penggunaan laser dalam laser lipolysis memudahkan dokter buat meluruhkan atau menghancurkan lemak di bagian tubuh tertentu. Setelah dokter membuat sayatan kecil, laser akan dimasukkan ke dalam lapisan kulit lewat pipa cannula kecil. Bius pun bakal disuntikkan pada area tersebut supaya kamu tak merasakan nyeri atau sakit selama penyedotan berlangsung.
Untuk meluruhkan lemak, dokter akan menggerakkan laser secara bolak-balik serupa putaran kipas di sudut dan lapisan berbeda. Lemak yang sudah lepas lalu dikeluarkan dengan dipijat atau dibersihkan memakai pipa vakum. Keseluruhan prosedur laser lipolysis cukup singkat, yakni rata-rata satu jam.
Baca Juga: Sebelum Sedot Lemak Perut, Cek Dulu Jenis yang Sesuai dengan Tubuhmu!
Syarat menjalani laser lipolysis
Laser lipolysis disarankan buat kamu yang punya berat badan stabil atau sedang dengan masalah lemak di beberapa bagian tubuh. Sayangnya, seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas tak dianjurkan menjalani prosedur ini karena bakal membahayakan kesehatan. Kalau pun dipaksakan, kamu tidak akan merasakan perubahan dramatis setelah mengikuti sedot lemak.
Pasien berusia 60 tahun ke atas atau punya gangguan seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi perlu meminta izin medis sebelum mengajukan laser lipolysis. Selain itu, pasien yang punya penyakit hati atau pernah melakukan kemoterapi harus hati-hati kalau berencana ingin sedot lemak. Pasalnya, cairan bius atau lidokain yang dimasukkan ke dalam lapisan kulit dikhawatirkan mengganggu metabolisme hingga menyebabkan keracunan.
Syarat lainnya yang harus kamu patuhi sebelum sedot lemak dengan laser adalah menghindari konsumsi jenis-jenis obat tertentu. Beberapa di antaranya adalah obat NSAID dan zat pengencer darah yang bisa mengganggu prosedur.
Baca Juga: Serba-Serbi Sedot Lemak, Harga, Efek Samping, Selengkapnya di Sini!
Keunggulan dan risiko laser lipolysis
Selain kepraktisan dan efektivitas, adakah keunggulan lain yang ditawarkan laser lipolysis? Setelah mengikuti prosedur, kamu bisa segera beraktivitas seperti biasa. Hal ini disebabkan luka yang timbul dari tembakan laser lebih ringan dan pipa cannula yang dimasukkan memiliki diameter kecil (1 mm). Tak hanya itu, kulit juga bakal terasa lebih kencang.
Beberapa orang enggan dan ragu saat mendengar laser lipolysis karena cemas kulit bakal mengendur begitu penyedotan lemak selesai dilakukan. Apalagi kalau kamu punya kontur tubuh kurang rata. Namun, kamu tak perlu was-was, sebab praktik sedot lemak ini justru membuat kulit lebih halus tanpa merusak elastisitasnya. Salah satu faktornya adalah tubuh yang memberikan respons untuk membentuk protein pada jaringan kulit berkontraksi hingga merangsang produksi kolagen.
Di sisi lain, kamu perlu mengantisipasi resiko atau efek samping laser lipolysis. Prosedur ini tak bisa diaplikasikan pada area luas, misalnya bagian perut. Fleksibilitas serat laser pada metode tersebut masih terbatas, sehingga cara kerjanya hanya bisa dirasakan jaringan lemak terluar.
Infeksi adalah risiko lainnya yang perlu kamu waspadai, terutama dari pemakaian pipa cannula. Dalam kasus yang lebih parah, pasien dapat mengalami penggumpalan darah walau jarang terjadi. Sementara itu pembengkakan masih sering dirasakan meski tak berlangsung lama.
Keputusan buat sedot lemak dengan laser kembali lagi pada pertimbanganmu, Marshalova. Siapkan hal-hal lain, termasuk biaya, sebelum kamu mengambil prosedur resminya.