Cara membagi waktu kerja dan keluarga menjadi perhatian tersendiri bagi kita. Terkadang kesibukan kerja membuat seseorang mengabaikan beberapa hal penting. Terlebih pada sesuatu yang sifatnya pribadi, semisal keluarga. Banyak sekali orang yang mengalami hal ini.
Beberapa orang yang merupakan bagian keluarga dari mereka ada yang bisa memahami. Tapi beberapa pula, tidak bisa memahami dan menjadikannya masalah besar. Tidak sedikit pula dari mereka yang meminta orang tersebut untuk keluar dari tempat kerja. Padahal, mencari kerja itu bukanlah suatu hal yang mudah.
Sudah melamar ke sana ke sini, tapi tetap saja masih belum diterima. Entah apa yang menjadi penyebabnya. Padahal semua syarat sudah bisa kita penuhi. Entah bagaimana algoritma mereka untuk menerima karyawan baru.
Kerja memang menjadi kebutuhan. Tapi keluarga merupakan tempat terbaik untuk pulang. Bukan hanya tempat terbaik, tetapi juga menjadi tempat ternyaman.
Cara Membagi Waktu Kerja dan Keluarga, Cobalah
Apakah Marshalova merupakan orang yang disibukkan dengan pekerjaan? Rutinitas yang padat memang sangat menyita waktu kita setiap hari. Walaupun begitu, bukan berarti kamu harus selalu memprioritaskan pekerjaan. Terlebih sampai lupa meluangkan waktu untuk keluarga.
Sebenarnya, Marshalova bisa menyeimbangkan antara keduanya. Karena memang keduanya adalah sesuatu yang tidak bisa kita kesampingkan. Buat kamu yang sekarang ini terlalu fokus pada pekerjaan sampai lupa membagi waktu dengan keluarga, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Kenali Konsep Work Life Balance
Cara pertama, Marshalova harus memahami konsep Work Life Balance. Suatu kondisi dimana kamu mampu membagi waktu antara pekerjaan dengan urusan pribadi, keluarga, serta hal penting lainnya. Bbanyak orang yang masih kesulitan untuk memahami serta mewujudkan work-life balance ini.
Mereka gagal untuk menentukan prioritas dan hanya fokus pada urusan pekerjaan saja. Apakah Marshalova merupakan tipe orang yang demikian? Orang yang perilaku demikian kerap tidak menyadari bahwa apa yang sudah mereka jalani itu salah. Namun sebagian pula justru malah ada yang mengajak untuk mengutamakan pekerjaan mereka.
Alasannya, mereka menganggap bahwa keharmonisan keluarga sudah berkurang. Hal itulah yang menyebabkan timbulnya rasa yang tidak nyaman. Apabila kamu menginginkan keluarga tetap harmonis serta bahagia, tentunya harus pandai-pandai membagi waktu. Kapan harus kerja dan kapan waktu untuk keluarga secara seimbang.
Baca Juga: Daddy Issue, Benarkah Perceraian Berdampak pada Kehidupan Anak Hingga Dewasa?
Tetapkan Skala Prioritas dalam Kerja
Kemudian cara membagi waktu kerja dan keluarga yang bisa kamu lakukan adalah menetapkan skala prioritas dalam bekerja. Usahakan untuk selalu menentukan prioritas kerja. Lakukan hal ini secara cermat. Agar pekerjaan yang sifatnya penting dan mendesak bisa Marshalova selesaikan terlebih dahulu.
Dengan begitu, kamu mempunyai waktu untuk bersantai dengan keluarga. Sebab untuk pekerjaan yang lain biasanya diselesaikan esok hari. Tetapi jika kesulitan untuk menentukan prioritas, kamu bisa mencatat satu persatu agar lebih mudah untuk menentukan pekerjaan mana yang paling penting.
Hentikan Menunda Pekerjaan
Kamu harus menghentikan kebiasaan menunda pekerjaan. Menunda pekerjaan nantiny akan membuat pekerjaan semakin menumpuk dan sulit diselesaikan. Hal tersebut akan mengakibatkan, kamu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengurus semua pekerjaan tersebut.
Mulai sekarang, alangkah baiknya jika Marshalova tidak lagi menunda pekerjaan. Cobalah untuk membiasakan diri agar semua pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Dengan begitu, kamu bisa mempunyai waktu senggang yang lebih banyak untuk hal-hal yang sifatnya pribadi.
Baca Juga: Cara Self Healing di Rumah Mudah Dicoba, Sudah Tahu Belum?
Manfaatkan Jatah Cuti
Selain itu yang merupakan cara membagi waktu kerja dengan keluarga adalah manfaatkan waktu cuti dengan semaksimal mungkin. Marshalova, ada baiknya kita tidak memaksakan diri untuk bekerja apabila, kondisi fisik serta mental kita sedang tidak baik-baik saja. Dalam artian, kita lebih membutuhkan waktu yang lebih bersama keluarga.
Manfaatkan jatah cuti semaksimal mungkin untuk beraktivitas bersama keluarga. Kamu bisa mengajak keluarga pergi ke luar kota maupun luar negeri. Selain menjadi sarana healing, liburan bersama keluarga juga akan menjadi sesuatu hal yang membahagiakan.
Apabila Marshalova mampu melakukan beberapa cara membagi waktu kerja dan keluarga tersebut, maka semua akan berjalan seimbang.
