Film The Shining adalah film bergenre horror yang sudah dibuktikan ke dalam kategori film horror terbaik sepanjang masa. Berdasarkan rottentomatoes.com, film ini mendapatkan rating 85% dari tomatometer dan 93% dari audience score.
Diadaptasi dari novel terkenalnya Stephen King, The Shining berceritakan tentang sebuah keluarga yang menginap di sebuah hotel bernama Overlook Hotel di kota terpencil untuk musim dingin. Hal yang aneh dan menyeramkan pun hadir ketika mereka tinggal di hotel tersebut, seperti hal menyeramkan yang membuat sang ayah tiba-tiba menjadi kasar serta hal aneh yang membuat putranya yang psikis dapat melihat firasat buruk dari masa lalu dan masa depan.
Berlatarkan di tempat hotel sungguhan, kamu tahu gak sih kalau sampai sekarang hotelnya masih ada? Simak berikut ini untuk mengetahui fakta-faktanya:
Fakta Mengejutkan Tentang Hotel Asli dari Film The Shining!
Bagi para pecinta horror, terutama yang tinggal di Amerika Serikat, tentunya tahu akan hotel asli yang dijadikan latar tempat dan lokasi syuting film The Shining. Bahkan sampai sekarang, masih banyak orang yang menginap atau sekedar untuk melihat-lihat lokasi syuting film The Shining di hotel ini. Namun, hal ini tidaklah aneh karena seluruh pecinta film tentunya sudah tidak asing lagi dengan hotel di film The Shining.
Sejarah Hotel
Hotel yang dijadikan tempat syuting film The Shining ini sendiri bernamakan The Stanley Hotel. Dibangun sejak 4 Juli 1909, hotel dan bangunan di sekitarnya tercantum dalam daftar tempat bersejarah nasional di Amerika Serikat. Hotel yang memiliki 138 kamar ini dibangun oleh Freelan O. Stanley dari Stanley Steamer di atas tanah 35 hektar.
Konon katanya, memang sudah banyak cerita mengerikan tentang The Stanley Hotel jauh sebelum film The Shining dibuat. Salah satu cerita terkenalnya adalah cerita kamar 217 yang pernah bolong lantai kamarnya dan jatuh ke bawah. Hal tersebut terjadi ketika seorang karyawan wanita sedang menaruh lentera di kamar yang kemudian jatuh hingga menimbulkan getaran ledakan yang kuat ketika ada badai menerjang.
Karyawan wanita tersebut tidak meninggal ketika insiden terjadi. Namun, sejak saat itu, banyak rumor yang menyatakan bahwa hantu karyawan wanita tersebut sampai sekarang masih bergentayangan untuk membersihkan kamar.
Inspirasi Film
Film The Shining sendiri awalnya dibuat berdasarkan pengalaman sang sutradara, Stephen King, yang pernah menginap di The Stanley Hotel bersama istrinya. Pada saat itu, hanya Stephen dan istrinya yang menjadi tamu di hotel tersebut. Hal ini membuat Stephen menjelajahi hotel hingga mengobrol banyak dengan salah satu bartender. Ide film pun muncul semenjak saat itu.
Warisan Budaya dari Hotel dan Film
Meskipun banyak cerita mengerikan yang bersebar tentang hotelnya, sampai saat ini hotelnya masih ramai pengunjung. Bahkan, banyak dari mereka yang meningap hanya karena hotelnya pernah jadi lokasi syuting film The Shining.
Semua hal tentang hotel dan fasilitas yang ada di adegan film The Shining memang sudah tidak diragukan berhasil menjadi suatu icon di sejarah perfilman. Motif karpet hotel dari The Shining ini pun sampai sekarang menjadi motif karpet berlegendaris dalam sejarah film dan menjadi karpet yang diincar orang-orang untuk dibeli. Selain karpet, motifnya juga banyak dipakai orang untuk berbagai macam hal lainnya untuk diperjual belikan, seperti tas, baju, celana, topi, anting, phone case, bahkan sampai kue.
Kini The Stanley Hotel menyediakan restoran, spa, dan tempat tidur dan sarapan, serta menyediakan tur berpemandu tentang sejarah legendaris hotelnya sampai dapat menjadi lokasi syuting film The Shining.
Harga Penginapan
Untuk meningap di The Stanley Hotel, kamu harus mengeluarkan uang mulai dari USD 259 atau Rp3.952.987 untuk satu kamar tanpa paket wisata, dan mulai USD 400 atau Rp6.105.000 dengan paket wisata.
Bagi Marshalova yang ada rencana ke Amerika Serikat, boleh dicoba kunjungan ke The Stanley Hotel, ya! Bagi yang ingin tapi belum ada rencana, yuk nabung terlebih dahulu!