Sebaiknya jerawat dipencet atau tidak perlu untuk kamu ketahui alasannya. Kondisi wajah yang berjerawat pasti sangat mengganggu penampilan. Rasa percaya diri juga semakin berkurang jika wajah ditumbuhi oleh jerawat. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak sabar sehingga memencet jerawatnya supaya cepat hilang.
Ketahui Sebaiknya Jerawat Dipencet atau Tidak
Jerawat adalah pori-pori kulit yang terinfeksi dan tersumbat yang umumnya ditemukan di wajah. Infeksi dapat menyebabkan jerawat berisi nanah, meradang, sensitif, dan terasa sakit. Umumnya jerawat tidak berisi darah. Namun, apabila ada darah keluar dari jerawat berarti kamu telah memencetnya. Adanya tekanan yang dipaksakan mampu membuat darah keluar dari kulit yang sedang meradang.
Apakah jerawat bisa hilang sendiri? Jerawat memang bisa sembuh sendiri jika dibiarkan. Namun, tidak ada salahnya jika Marshalova juga berusaha untuk menghilangkannya. Lalu apa yang terjadi jika jerawat dipencet? Jerawat yang dipencet bisa semakin memperburuk infeksi yang terjadi.
Baca juga: Bahaya Pencet Jerawat di Hidung, Bisa Infeksi dan Berujung Kematian!
Memencet jerawat tanpa bantuan dokter bisa memperburuk kondisi kulit seperti, nyeri pada bagian jerawat, terdapat bekas jerawat permanen, jerawat bisa tampak lebih jelas, dan dapat menyebabkan infeksi jerawat. Tidak hanya itu, terdapat risiko lain yang terjadi pada saat memencet jerawat yaitu:
1. Fungsi Motorik dan Otak Bisa Terganggu
Fungsi motorik dan otak bisa terganggu apabila telah memencet jerawat. Area dari pangkal hidung sampai kedua sudut mulut berhubung langsung pada pembuluh darah di tengkorak kepala. Jika infeksi jerawat terjadi bisa berlangsung dengan cepat dan berdampak serius. Apalagi jika jerawat tersebut pecah maka bakteri penyebab jerawat akan lebih mudah masuk untuk menginfeksi kulit.
Kondisi ini juga memudahkan bakteri untuk menyebar sehingga pembuluh darah pada otak berisiko terinfeksi. Cukup memungkinkan terjadi karena jarak yang dilalui untuk sampai ke otak hanya pendek. Jika kondisi seperti ini terjadi, maka kamu bisa berisiko mengalami komplikasi yang berbahaya.
2. Saraf Dapat Terganggu
Pada bawah hidung dan mulut juga terdapat empat saraf kranial utama yang berguna untuk mengendalikan fungsi pada dalam dan sekitar wajah. Apabila salah satu dari saraf tersebut terinfeksi maka wajah berpotensi mengalami kelumpuhan sampai fungsi motorik juga bisa terganggu.
Dengan kondisi yang berbahaya ini kamu bisa mengetahui jawabannya dari pertanyaan sebaiknya jerawat dipencet atau tidak. Sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut karena bisa memperparah kondisi jerawat.
Baca juga: Apakah Jerawat Bisa Hilang Sendiri Tanpa Harus Diobati? Ini Faktanya
Memencet jerawat sejatinya tidak disarankan sendirian lantaran adanya banyak bahaya dan risiko terjadi. Sebaiknya konsultasikan masalah jerawat dengan dokter jangan mengeluarkan isinya sendiri. Dokter spesialis kulit akan memiliki beberapa metode untuk dapat menghilangkan jerawat secara fisik. Salah satu metodenya yaitu ekstraksi jerawat.
Ekstraksi Jerawat
Ekstraksi jerawat merupakan prosedur dengan bantuan alat khusus yang sudah disterilkan terlebih dahulu. Metode seperti ini biasa digunakan untuk menghilangkan komedo. Mengobati jerawat dengan metode ini dianjurkan pada saat pengobatan jerawat dengan cara yang lain tidak berhasil.
Memaksa keluar isi jerawat dengan bantuan dokter masih jarang menjadi opsi utama lantaran perlu biaya mahal serta waktu yang lama. Apabila memiliki jerawat yang cukup parah seperti jerawat nodul dan jerawat batu, dokter akan menyuntikkan kortikosteroid pada jerawat.
Hal tersebut bisa membantu untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah bekas jerawat. Tetapi, jika menerima cairan kortikosteroid yang banyak justru dapat memperparah kondisi jerawat dan bisa menyebabkan bekas jerawat yang permanen.
Nah, itu tadi ulasan tentang sebaiknya jerawat dipencet atau tidak. Setelah membaca ulasan ini sebaiknya jangan memencet jerawat lagi karena bisa menimbulkan kondisi yang berbahaya.