Ketika kamu sedang membangun hubungan dengan orang baru, pasti ada perasaan nyaman dan ingin menjalin hubungan yang lebih jauh lagi. Sayangnya, orang yang kamu harapkan bisa hadir lebih jauh itu tiba-tiba ghosting. Tapi, apa itu ghosting?
Ghosting sendiri adalah istilah yang belakangan menjadi trend di tengah generasi Z. Ghosting menjadi kata yang populer dan sering dicari di mesin pencarian, lho! Apakah kamu baru tahu apa arti dari ghosting? Atau jangan-jangan belum tahu sama sekali?
Apa itu Ghosting?
Ghosting menjadi istilah yang sering dikaitkan pada perilaku seseorang yang tidak jelas dan tiba-tiba saja menghilang setelah dekat denganmu.
Memang sih, kamu belum menjalin hubungan ke tahap pacaran, namun kalau tiba-tiba dia menghilang tanpa ada komunikasi atau pesan apapun, pasti rasanya sakit bukan? Itulah yang dinamakan dengan ghosting.
Adapun ghosting sendiri adalah kata yang asalnya dari bahasa Inggris. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, ghosting punya makna 'bayangan' lho! Nah, dari arti inilah arti ghosting kemudian muncul.
Jadi, orang yang menghilang tanpa kabar di saat dekat dengan kamu bisa diibaratkan seperti bayangan.
Ada orang yang menganggap bahwa ghosting tidak hanya bayangan saja, namun juga seperti hantu. Arti ghosting menurut ahli Kasandra Putranto yang merupakan seorang psikolog menjelaskan jika istilah itu disematkan pada perilaku orang yang menghilang seperti hantu.
Ya, hantu adalah sosok yang tidak terlihat, tidak bisa memberikan respon dan keberadaannya sendiri tidak ada yang tahu di mana.
Alasan Orang Melakukan Ghosting
Siapapun yang menjadi korban ghosting pasti akan merasa kesal dan sangat sedih. Pada umumnya, orang melakukan ghosting karena beberapa alasan seperti:
1. Tidak Mau Menyakiti Perasaan
Alasan mengapa seseorang tega untuk melakukan ghosting adalah tidak mau perasaan orang yang ia dekati menjadi tersakiti.
Orang yang ghosting umumnya akan merasa nyaman di awal, namun ketika ia merasa hubungan tidak lagi memberikan rasa nyaman, maka tidak jarang ia akan pergi dan menghilang tiba-tiba.
Ia juga sengaja pergi karena memang tidak mau jika perasaan korbannya menjadi sedih atau justru merasa bersalah.
Baca juga: Kenapa Gemini Dianggap Jadi Public Enemy? Berikut Alasannya!
2. Sulit untuk Mengakhiri Hubungan
Alasan selanjutnya orang suka melakukan ghosting adalah sulit untuk menyampaikan hasratnya untuk mengakhiri hubungan yang ia jalin, baik statusnya sudah pacaran atau belum.
Ia berpikir lebih baik pergi menghilang dengan tiba-tiba daripada harus menyampaikan keputusan yang membuat korbannya merasa sakit.
Baginya, pergi tanpa ada komunikasi apapun jauh lebih mudah dibandingkan harus menghadapi korbannya.
Baca juga: Cara untuk Melupakan Seseorang yang Kita Sayang, Pasti Bisa!
3. Tidak Bisa Menjalin Komitmen
Alasan selanjutnya orang tiba-tiba ghosting adalah karena ia tidak sanggup untuk menjalin komitmen yang lebih serius ketika menjalin sebuah hubungan. Alasan ini biasa terjadi saat hubungan di antara kedua orang stuck tanpa ada status.
Nah, para pelaku ghosting ini memang secara sengaja membiarkan hubungan stuck tanpa adanya status karena memang tidak mau atau tidak siap untuk berkomitmen lebih lanjut.
Itulah mengapa lebih baik ia pergi daripada harus menjalin suatu hubungan yang rumit dan ia sendiri belum mampu untuk menjalaninya.
Alasan yang terakhir ini paling sering sekali ditemukan dalam kehidupan para remaja akhir-akhir ini yang maunya hanya dekat tapi tidak siap menjalin komitmen untuk berhubungan.
Sudah tahu ya apa itu ghosting itu dan alasan mengapa orang tega melakukan hal itu? Kalau kamu dekat dengan orang dan ia tiba-tiba pergi, sudah jelas kamu sedang di-ghosting.